Senin, 08 April 2013

HILANGNYA ILMU AGAMA

Akibat Kurangnya/Hilangnya Ilmu Ketika umat manusia disibukkan oleh segala macam persoalan duniawi dan ia pun berani menomorduakan masalah akhirat, maka muncullah sebuah generasi yang begitu mahir dan membanggakan ilmu dunianya namun ia bodoh terhadap ilmu agama. Ketahuilah bahwa terhadap generasi semacam ini lah, Allah akan menjatuhkan murkaNya! Rasulallah SAW bersabda : إِنَّ اللهَ تَعاَلىَ يُبْغِضُ كُلَّ عاَلِمٍ باِلدُّنْياَ جاَهِلٍ باِْلآخِرَةِ (رواه الحاكم في تاريخه والديلمى صحيح) Artinya: Sesungguhnya Allah yang maha luhur murka pada tiap-tiap orang yang pandai ilmu dunia yang bodoh dalam ilmu akhirat.
Dan orang yang seperti ini, Rasulullah SAW menggambarkan sebagai pribadi yang teramat buruk. Beliau bersabda : إِنَّ اللهَ يُبْغِضُ كُلَّ جَعْظَرِيٍّ جَوَّاظٍ سَخَّابٍ فِى اْلأَسْواَقِ جِيْفَةٍ باِللَّيْلِ حِماَرٍ باِلنَّهاَرِ، عاَلِمٍ بِأَمْرِ الدُّنْياَ جاَهِلٍ بِأَمْرِ اْلآخِرَةِ (رواه ابن حبان في صحيحه) Artinya: Sesungguhnya Allah akan murka kepada tiap-tiap orang yang keras hatinya lagi sombong, orang yang senang ramai (bertengkar) di pasar, seperti bangkai di malam hari (karena tidak sholat malam), seperti khimar di siang hari (karena hanya memikirkan makan), pandai ilmu dunia namun bodoh ilmu akhirat. Dan ketika ulama` sebagai pewaris ilmu para nabi satu demi satu wafat, sebelum ada generasi penerus yang lebih dulu mewarisi ilmunya, maka seiring dengan berpulangnya para ulama` menghadap kepada Allah, berpulang pulalah kebenaran ilmu Al-Qur`an dan Al-Hadits ini, dan ini sungguh akan berakibat sangat fatal bagi keselamatan kita seluruh umat manusia yang hidup di permukaan bumi ini! Karena yang akan menjadi pemimpin tinggal orang-orang yang bodoh. Sebagaimana sabda Rasulallah SAW : إِنَّ اللهَ لاَ يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنَ الْعِبَادِ وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ حَتَّى إِذَا لَمْ يُبْقِ عَالِمًا اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوْسًا جُهَّالاً فَسُئِلُوْا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوْا وَأَضَلُّوْا (رواه البخارى في كتاب العلم ) Artinya: Sesungguhnya Allah tidak akan mencabut ilmu dengan cara mencabut ilmu itu dari hamba-hambanya, akan tetapi Allah mencabut ilmu itu dengan cara mewafatkan para ulama`, sehingga ketika tidak ada seorang ‘alim pun yang tersisa maka manusia menjadikan orang-orang yang bodoh sebagai pemimpin mereka, lalu ketika pemimpin yang bodoh itu ditanya maka mereka akan memberi fatwa dengan tanpa ilmu, akhirnya mereka sesat dan menyesatkan. Hilangnya ilmu ternyata bukan saja berakibat buruk pada agama namun juga berakibat buruk pada urusan-urusan dunia, sebagaimana pesan yang pernah disampaikan oleh seorang ahli hadits : عَنِ الزُّهْرِيِّ كاَنَ مَنْ مَضَى مِنْ عُلَمَاءٍ يَقُوْلُوْنَ الاِعْتِصَامُ بِالسُّنَّةِ نَجَاةٌ وَالْعِلْمُ يُقْبَضُ قَبْضًاسَرِيْعًا فَنَعْشُ الْعِلْمِ ثَبَاتُ الدِّيْنِ وَالدُّنْياَ وَفِى ذَهَابِ الْعِلْمِ ذَهَابُ ذَلِكَ كُلِّهِ (رواه الدارمى اسناده صحيح) Artinya: Dari Zuhri (ia berkata): Para ulama` salaf berkata: “Berpegang teguh terhadap sunnah adalah keselamatan. Ilmu itu akan digenggam (dihilangkan) dengan cepat, maka menegakkan ilmu itu akan menetapkan agama dan dunia, dan hilangnya ilmu adalah hilangnya semua (agama dan dunia).”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


“Menjadi Pondok Pesantren Yang berkemampuan global dalam dakwah Islam sehingga mendorong Umat Islam dan umat manusia pada umumnya memiliki kehidupan Yang sejahtera berbasis agama, kejujuran, amanah, hemat dan kerja keras, rukun,kompak serta dapat bekerjasama dengan baik”.