Kamis, 27 Januari 2011

Kisah Inspiratif: Suami berhati Tulus dan Sayang

Base on True Story..

Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi, usia yg
sudah senja bahkan sudah mendekati malam, pak Suyatno 58 tahun
kesehariannya diisi dengan merawat istrinya yang sakit
istrinya juga sudah tua. mereka menikah sudah lebih 32 tahun

Mereka dikarunia 4 orang anak disinilah awal cobaan menerpa,
setelah istrinya melahirkan anak ke empat tiba2 kakinya lumpuh
dan tidak bisa digerakkan itu terjadi selama 2 tahun,
menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan
terasa tidak bertulang lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan
lagi.

Setiap hari pak suyatno memandikan, membersihkan kotoran,
menyuapi, dan mengangkat istrinya keatas tempat tidur.
Sebelum berangkat kerja dia letakkan istrinya didepan TV
supaya istrinya tidak merasa kesepian.

Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat
istrinya tersenyum, untunglah tempat usaha pak suyatno tidak
begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk
menyuapi istrinya makan siang. sorenya dia pulang memandikan
istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani
istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa2 saja yg dia
alami seharian.

Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tidak bisa
menanggapi, pak suyatno sudah cukup senang bahkan dia selalu
menggoda istrinya setiap berangkat tidur.

Rutinitas ini dilakukan pak suyatno lebih kurang 25 tahun,
dengan sabar dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan
ke empat buah hati mereka, sekarang anak2 mereka sudah dewasa
tinggal si bungsu yg masih kuliah.

Pada suatu hari ke empat anak suyatno berkumpul dirumah orang
tua mereka sambil menjenguk ibunya.
Karena setelah anak mereka menikah sudah tinggal dengan
keluarga masing2 dan pak suyatno memutuskan ibu mereka Dia yg
merawat, yang dia inginkan hanya satu semua anaknya berhasil.

Dengan kalimat yg cukup hati2 anak yg sulung berkata
"Pak kami ingin sekali merawat ibu, semenjak kami kecil
melihat bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar
dari bibir bapak. bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu".

dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata2nya
"sudah yg keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi,
kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati
masa tua bapak dengan berkorban seperti ini kami sudah tidak
tega melihat bapak, kami janji kami akan merawat ibu
bergantian".

Pak suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak diduga anak2
mereka.
"Anak2ku Jikalau hidup didunia ini hanya untuk nafsu Mungkin
bapak akan menikah, tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian
disampingku itu sudah lebih dari cukup, dia telah Melahirkan
kalian"
.. sejenak kerongkongannya tersekat, kalian yg selalu
kurindukan hadir didunia ini dengan penuh cinta yg tidak
satupun dapat menghargai dengan apapun. coba kalian tanya
ibumu apakah dia menginginkan keadaanya seperti Ini.
kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa
bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang".
kalian menginginkan bapak yg masih diberi Tuhan kesehatan
dirawat oleh orang lain bagaimana dengan ibumu yg masih sakit.
Sejenak meledaklah tangis anak2 pak suyatno merekapun melihat
butiran2 kecil jatuh dipelupuk mata ibu suyatno..dengan pilu

ditatapnya mata suami yg sangat dicintainya itu..

Sampailah akhirnya pak suyatno diundang oleh salah satu
stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber diacara islami
Selepas shubuh dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada pak
suyatno kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat
Istrinya yg sudah tidak bisa apa2..disaat itulah meledak
tangis beliau dengan tamu yg hadir di studio kebanyakan kaum
perempuanpun tidak sanggup menahan haru disitulah pak suyatno
bercerita".

Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta tapi dia
tidak mencintai karena Tuhan semuanya akan luntur.
Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, dan
sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya, mencintai
saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata, dan dia
memberi saya 4 orang anak yg lucu2..

Sekarang dia sakit berkorban untuk saya karena Tuhan..dan itu
merupakan ujian bagi saya, sehatpun belum tentu saya mencari
penggantinya apalagi dia sakit,,,setiap malam saya bersujud
dan menangis dan saya dapat bercerita kepada Tuhan

Diatas sajadah..dan saya yakin hanya kepada Tuhan saya
percaya untuk menyimpan dan mendengar rahasia saya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


“Menjadi Pondok Pesantren Yang berkemampuan global dalam dakwah Islam sehingga mendorong Umat Islam dan umat manusia pada umumnya memiliki kehidupan Yang sejahtera berbasis agama, kejujuran, amanah, hemat dan kerja keras, rukun,kompak serta dapat bekerjasama dengan baik”.