Senin, 03 Februari 2014

PD Muhammadiyah Surabaya Keliling Ponpes LDII di Jawa Timur

Sesi foto bersama pengurus DPD LDII kota Surabaya dengan PD Muhammadiyah kota Surabaya di depan kantor DPD LDII kota Surabaya
Sesi foto bersama pengurus DPD LDII kota Surabaya dengan PD Muhammadiyah kota Surabaya di depan kantor DPD LDII kota Surabaya
Hari Rabu (11/12/13) merupakan moment penting bagi Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) kota Surabaya, pasalnya pengurus DPD LDII kota Surabaya kehadiran tamu kehormatan dari Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah kota Surabaya.  Silaturrahim ini merupakan tidak lanjut dari pengurus DPD LDII kota Surabaya yang sebelumnya berkunjung ke kantor PD Muhammadiyah kota Surabaya. Selain itu, PD Muhammadiyah kota Surabaya akan mengunjungi beberapa pondok pesantren LDII yang berada di Jawa Timur, diantaranya Pondok pesantren Wali Barokah Kediri, Bumi Perkemahan Wonosalam jombang dan Pondok pesantren Gading Mangu Jombang.
 Mengawali kunjungannya, rombongan PD Muhammadiyah Surabaya yang dipimpin oleh KH. Abdul Wahid Syukur (Dewan Penasehat) bersilaturrahim ke kantor DPD LDII kota Surabaya yang bertempat di Jl. Gayungan VII / 11 Surabaya. Rombongan yang berjumlah 14 orang disambut baik oleh ketua DPD LDII kota Surabaya, Drs. Ec. H. Mohammad Amien Adhy.
Pukul 08.00 para rombongan PD Muhammadiyah kota Surabaya didamping oleh ketua DPD LDII kota Surabaya H. Amien Adhy, Sekretaris H. Didik Eko Putro, ST. Wakil ketua H. Imam Pujiarto, S.Sos, M.Si dan Bendahara DPW LDII Provinsi Jawa Timur H. Ali Zuhdi, SH berangkat menuju pondok pesantren Wali barokah Kediri.
muhammadiyah kunjungi ponpes ldii
muhammadiyah kunjungi ponpes ldii
Perjalanan 3 jam,  rombongan PD Muhammadiyah kota Surabaya akhirnya sampai di Pondok pesantren Wali barokah Kediri. Kehadiran rombongan di sambut oleh ketua pondok KH. Soenarto, M.Si beserta pengurus Pondok pesantren Wali barokah yang lain.
Di ruangan Wisma Tentram, Pengurus PD Muhammad Surabaya dan Pengurus Pondok pesantren Wali Barokah duduk bersama satu meja berhadap-hadapan sambil mencicipi hidangan yang disediakan. H. Soenarto, M.Si dihadapan tamu rombongan memaparkan sejarah awal berdirinya pondok pesantren Wali Barokah, visi misi, sistem belajar (kurikulum) dan sekaligus  management di pondok pesantren yang memiliki 1.250 putra dan 1.750 santri putri ini.
Didalam pemaparannya, H. Soenarto, M.Si mengatakan LDII ingin belajar banyak dari muhammadiyah terutama di bidang pendidikan dan amal usaha di masyarakat, diantaranya rumah sakit dan panti asuhan yang ada dimana-mana. “Muhammadiyah kami anggap seperti saudara tua kami, mengingat Muhammadiyah sudah berdiri sejak 1912. Sangat memotivasi kita untuk senantiasa belajar mengelolah management pendidikan,” ujar H. Soenarto, M.Si
pengajian ldii
pengajian ldii
Usai ramah tamah, pengurus pondok pesantren Wali Barokah mengajak rombongan PD Muhammadiyah kota Surabaya untuk sholat dzuhur berjama’ah di masjid Baitul A’la.  Setelah sholat berjama’ah, KH. Abdul Wahid Syukur memberikan tausyiah agama dan memberikan motivasi di depan ribuan santri pondok pesantren Wali Barokah.
Dalam tausyahnya KH. Abdul Syukur sangat senang dan bersyukur bisa bertemu santri dan santriwati LDII di pondok pesantren Wali Barokah. Di akhir Tausyiahnya KH. Abdul Syukur mengajak LDII menjadi Islam yang lebih Intelektual, Ulama yang Intelektual dan Santri yang Intelektual.
perpustakaan ldii
perpustakaan ldii
Setelah melaksanakan sholat dzuhur, PD Muhammadiyah kota Surabaya menuju ke perpustakaan pondok pesantren Wali Barokah. Terlihat berbagai Hadits Kutubu sitta dan tafsir tertata rapi di dalam perpustakaan. Perpustakaan pondok pesantren Wali Barokah merupakan perpustakaan Islam berbasis digital yang memiliki ribuan judul kitab baik dalam bentuk fisik dan buku elektronik (Maktabah Syamilah) dan di resmikan oleh Menteri Agama  Drs. H. Suryadharma Ali, M.Si pada tahun 2011.
Raut wajah rombongan terlihat terkagum-kagum sesaat melihat suasana di lingkungan pondok pesantren Wali barokah. Bangunan terlihat megah, kebersihan, kesucian terjaga dan semua tertata rapi. Terlihat juga PD Muhammadiyah Surabaya mengajak ngobrol para santri-santri yang kebetulan lewat.
kunjungan PD Muhammadiyah ke LDII
kunjungan PD Muhammadiyah ke LDII
Perjalanan dilanjut, 4 mobil panther beriring-iringan menuju perkemahan CAI (Cinta Alam Indonesia) yang bertempat di Kosambiwojo Wonosalam, Jombang. Perjalanan memakan waktu 2 jam dengan melewati bukit-bukit. Meskipun kondisi hujan rombongan tetap menikmati pemandangan sepanjang perjalanan.
Perkemahan CAI merupakan agenda tahunan LDII dengan kegiatan diklat kader pemuda salah satu wujud LDII dalam pembinaan generasi muda. Adapun pesertanya bisa mencapai 1.000 pemuda dari seluruh Indonesia.
Sesampainya dilokasi camping CAI, para rombongan disajikan berbagai macam hasil perkebunan  sendiri, diantaranya buah duren, manggis dan salak. Para rombongan terlihat lahap menikmati sajiannya. Sambil menikmati suasana pegunungan, rasa capek pun  hilang ketika para rombongan menceritakan tentang perjalanannya menuju ke camping CAI Wonosalam.
cai wonosalam ldii
cai wonosalam ldii
Tidak terasa hari semakin gelap, rombongan melanjutkan perjalanan terakhirnya ke Pondok pesantren Gading Mangu Perak, Jombang. Dari kejauhan Masjid Luhur Nur Hasan Gading Mangu tampak megah dengan 5 menaranya yang dihiasi pantulan cahaya lampu
Di pondok pesantren Gading Mangu, rombongan disambut baik oleh ketua DPD LDII kabupaten Jombang  H. Didik Tondo Susilo didampingi pengurus Pondok pesantren Gading Mangu. Dihadapan rombongan PD Muhammadiyah kota Surabaya H. Didik Tondo memaparkan sekilas sejarah pondok pesantren Gading Mangu.
Disamping mendidik generasi muda menjadi mubaligh-mubalighot yang menguasai Al Qur’an dan Al Hadits, Pondok pesantren Gading Mangu sekaligus membina santrinya agar mempunyai intelektalitas yang tinggi. Karena pondok pesantren ini ditunjang dengan sekolah umum tingkat SMP, SMA dan SMK dibawah pengelolaan Yayasan Budi Utomo.
penjelasan kurikulum ponpes ldii ke muhammadiyah
penjelasan kurikulum ponpes ldii ke muhammadiyah
Setelah mengelilingi pondok pesantren LDII yang berada di Jawa Timur PD Muhammadiyah sangat terkesan. “Setelah saya mengunjungi masjid-masjid LDII, sampai-sampai saya ngintip (coba masjid ini di pel apa tidak, isunya kok macam-macam dan sebagainya). Alhamdulillah masjidnya tidak di pel,” ungkap Drs. H. Khoirudin, M.Ag wakil ketua Majelis Tarjeh dan Tabligh PD Muhammadiyah kota Surabaya.
“Selama Al Qur’annya sama, Agamanya sama, Nabinya sama, berarti kita dulur (saudara, red). Apa yang diajarkan? Tafsir Al Qur’an, diajarkan apalagi? Diajarkan kitab Fiqih, Nahwu Shoruf dan sebagainya, saya yakin orang-orang yang selama ini yang menganggap LDII negatif bisa terjawab. Ringkas cerita orang-orang yang sukanya mencaci berarti orang tersebut tidak mengaji,” imbuhnya.
Mendengar pernyataan tersebut LDII menyambutnya dengan baik. “ini luar biasa, berarti kita ini sudah seduluran, sedulur dengan seduluran maknanya berbeda. Sedulur kita maknai saudara, kalau seduluran kita maknai lebih dari saudara. Walaupun baru 1 menit, 30 menit sampai 1 jam bertemu  kayaknya sudah bersaudara dan bersahabat sudah lama,” sambut H. Didik Tondo.
Setelah 2 jam, rangkaian kunjungan PD Muhammadiyah berakhir. Rombongan bertolak ke Surabaya. Mudah-mudahan tali persaudaraan kita bertambah, tidak hanya diantara kita saja, akan tetapi seluruh umat Islam di seluruh Indonesia, khususnya umat Islam di berada di kota Surabaya dan kabupaten Jombang ini bisa terjalin lebih erat lagi. Amiin.
Sumber : http://ldiisurabaya.org/pd-muhammadiyah-surabaya-keliling-ponpes-ldii-di-jawa-timur/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


“Menjadi Pondok Pesantren Yang berkemampuan global dalam dakwah Islam sehingga mendorong Umat Islam dan umat manusia pada umumnya memiliki kehidupan Yang sejahtera berbasis agama, kejujuran, amanah, hemat dan kerja keras, rukun,kompak serta dapat bekerjasama dengan baik”.