Suatu ketika saya ditanya oleh seorang teman, hai sahabatku, saya selalu memperhatikan cara kamu berpakaian, dimana kamu berpakaian selalu rapi namun sayangnya kenapa celana kamu tetap diatas mata kaki, sehingga kelihatanya kekurangan bahan.
Pada saat itu, saya menjawab pertanyaan teman saya tersebut, saya melakukan ini semata-mata karena saya melakukan ibadah, dimana ibadah itu harus punya dalil rujukannya, pada saat itu saya ucapakan dalinya secara lisan, kemudian keesokan harinya saya bawakan kutiban dalil-dalil tentang bab pakaian baik dari Al-Qur'an maupun dari Hadist nya seperti dibawah ini.
يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ *سورة الأعراف أية ١٣
Allah berfirman “Wahai Anak turun Adam, mengambilah pada perhiasan kamu sekalian di setiap masjid (berpakaianlah yang rapi dan suci), serta makan, minumlah dan jangan Isrof (berlebih-lebihan), sesungguhnya Allah tidak senang pada orang yang Isrof (berlebih-lebihan)”.
وَقَالَ النَّبِيُّ J كُلُوا وَاشْرَبُوا وَالْبَسُوا وَتَصَدَّقُوا فِي غَيْرِ إِسْرَافٍ وَلَا مَخِيلَةٍ وَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ كُلْ مَا شِئْتَ وَالْبَسْ مَا شِئْتَ مَا أَخْطَأَتْكَ اثْنَتَانِ سَرَفٌ أَوْ مَخِيلَةٌ * رواه البخاري كتاب اللباس
Nabi bersabda “Makan dan minum serta berpakaianlah, dan bersodaqohlah dengan tidak isrof (berlebih-lebihan) serta tidak sombong…..Ibnu Abbas berkata - makanlah apa-apa yang engkau kehendaki, dan berpakaianlah apa-apa yang engkau kehendaki selama tidak menyalahi kepada mu dua perkara yaitu berlebih-lebihan dan sombong”.
عَنْ أَبِيهِ قَالَ سَأَلْتُ أَبَا سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ عَنِ الْإِزَارِ فَقَال عَلَى الْخَبِيرِ سَقَطْتَ قَالَ رَسُولُ اللَّهJإِزْرَةُ الْمُسْلِمِ إِلَى نِصْفِ السَّاقِ وَلَا حَرَجَ أَوْ لَا جُنَاحَ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْكَعْبَيْنِ مَا كَانَ أَسْفَلَ مِنَ الْكَعْبَيْنِ فَهُوَ فِي النَّارِ مَنْ جَرَّ إِزَارَهُ بَطَرًا لَمْ يَنْظُرِ اللَّهُ إِلَيْهِ * رواه أبو داود كتاب اللباس
Rosululloh SAW bersabda “Pakaian orang Islam sampai separuh betis, dan tidak dosa diantara separuh betis dan di atas kedua mata kaki, apa-apa yang lebih dari kedua mata kaki (berupa pakaian) maka hukumnya wajib masuk neraka, dan barang siapa yang memanjangkan pakaiannya karena sombong maka Allah tidak akan melihat kepadanya”.
وَارْفَعْ إِزَارَكَ إِلَى نِصْفِ السَّاقِ فَإِنْ أَبَيْتَ فَإِلَى الْكَعْبَيْنِ وَإِيَّاكَ وَإِسْبَالَ الْإِزَارِ فَإِنَّهَا مِنَ الْمَخِيلَةِ وَإِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمَخِيلَةَ ......الحديث* رواه أبو داود كتاب اللباس
Rosululloh SAW bersabda “Angkatlah pakaianmu sampai separuh betis, jika engkau menolak (malu) maka boleh di turunkan sampai diatas kedua mata kaki, dan takutlah engkau pada menurunkan (ngelembrehkan/memanjangkan) pakaian, karena pakaian di bawah kedua mata kaki termasuk orang yang sombong, dan sesungguhnya Allah tidak senang pada orang yang sombong.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ بَيْنَمَا رَجُلٌ يُصَلِّي مُسْبِلًا إِزَارَهُ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اذْهَبْ فَتَوَضَّأْ فَذَهَبَ فَتَوَضَّأَ ثُمَّ جَاءَ فَقَالَ اذْهَبْ فَتَوَضَّأْ فَقَالَ لَهُ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا لَكَ أَمَرْتَهُ أَنْ يَتَوَضَّأَ ثُمَّ سَكَتَّ عَنْهُ قَالَ إِنَّهُ كَانَ يُصَلِّي وَهُوَ مُسْبِلٌ إِزَارَهُ وَإِنَّ اللَّهَ لَا يَقْبَلُ صَلَاةَ رَجُلٍ مُسْبِلٍ* رواه أبو داود كتاب اللباس
Di riwayatkan dari Abi Huroiroh ….Suatu saat ada seorang laki-laki yang sedang sholat yang saat itu dia ngelembrehkan (memanjangkan) pakaiannya , lalu Rosululloh SAW bersabda kepada laki-laki tersebut “pergi dan berwudhu-lah engkau” akhirnya laki-laki itu pergi dan berwudhu, kemudian dia datang kepada Nabi, lalu Nabi bersabda “pergi dan berwudhu-lah engkau”, kemudian ada orang lain yang berkata kepada Nabi setelah melihat kejadian itu “Ya Rosululloh kenapa engkau perintahkan kepada laki-laki itu untuk mengerjakan wudhu tapi setelah itu engkau diam tidak menerangkan kesalahan laki-laki tersebut ?” kemudian Nabi menjawab “sesungguhnya laki-laki itu sholat tapi dia memanjangkan (ngelembrehkan) pakaiannya, dan sesungguhnya Allah tidak akan menerima sholat seorang laki-laki yang memanjangkan (ngelembrehkan) pakaiannya”.
عَنْ أَبِي ذَرٍّ عَنِ النَّبِيِّ J أَنَّهُ قَالَ ثَلَاثَةٌ لَا يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ وَلَا يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ قُلْتُ مَنْ هُمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَدْ خَابُوا وَخَسِرُوا فَأَعَادَهَا ثَلَاثًا قُلْتُ مَنْ هُمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ خَابُوا وَخَسِرُوا فَقَالَ الْمُسْبِلُ وَالْمَنَّانُ وَالْمُنَفِّقُ سِلْعَتَهُ بِالْحَلِفِ الْكَاذِبِ أَوِ الْفَاجِرِ * رواه أبو داود كتاب اللباس
Di riwayatkan dari Abi Dhar…. Rosululloh SAW bersabda “Ada tiga orang yang mana Allah tidak akan mengajak bicara dan tidak akan melihat pada mereka pada hari kiamat dan juga Allah tidak akan mensucikan pada mereka dan bahkan mereka mendapatkan siksaan yang pedih, Abi Dar berkata - sungguh rugi mereka dan sungguh-sungguh rugi mereka (Abi Dar mengatakan sampai tiga kali) Nabi menjawab - Orang yang memanjangkan (ngelembrehkan) pakaian, Orang yang mengungkit-ungkit pemberian dan Orang yang menawarkan dagangan dengan sumpah dusta atau lacut”.
عَنْ أَبِيهِ رَضِي اللَّهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ J قَالَ مَنْ جَرَّ ثَوْبَهُ خُيَلَاءَ لَمْ يَنْظُرِ اللَّهُ إِلَيْهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ قَالَ أَبُو بَكْرٍ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أَحَدَ شِقَّيْ إِزَارِي يَسْتَرْخِي إِلَّا أَنْ أَتَعَاهَدَ ذَلِكَ مِنْهُ فَقَالَ النَّبِيُّ J لَسْتَ مِمَّنْ يَصْنَعُهُ خُيَلَاءَ * رواه البخاري كتاب اللباس
Di riwayatkan dari Abih …. Rosululloh SAW bersabda “Barang siapa yang mengelembrehkan (memanjangkan) pakaiannya karena sombong, maka Allah tidak akan melihat kepadanya pada hari kiamat”, Abu Bakar berkata….ya Rosululloh sesungguhnya salah satu kedua pakaianku nglembreh (turun) tapi setiap turun selalu langsung ku naikkan, Nabi bersabda : “ Wahai Abu Bakar engkau tidak termasuk orang yang sombong”.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِي اللَّهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ J قَالَ مَا أَسْفَلَ مِنَ الْكَعْبَيْنِ مِنَ الْإِزَارِ فَفِي النَّارِ *رواه البخاري احاديث الانبياء
Rosululloh SAW bersabda “Apa-apa yang melebihi dari mata kaki (pakaian) maka hukumnya wajib masuk neraka”.
أَنَّ ابْنَ عُمَرَ حَدَّثَهُ أَنَّ النَّبِيَّ J قَالَ بَيْنَمَا رَجُلٌ يَجُرُّ إِزَارَهُ مِنَ الْخُيَلَاءِ خُسِفَ بِهِ فَهُوَ يَتَجَلْجَلُ فِي الْأَرْضِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ * رواه البخاري احاديث الانبياء
Di riwayatkan dari Ibnu Umar …. Rosululloh SAW Bersabda : Suatu saat ada seorang laki-laki yang memanjangkan (ngelembrehkan) pakaiannya karena sombong, maka laki-laki tersebut di siksa dengan cara dibenamkan ke bumi oleh Allah, dan laki-laki tersebut meronta-ronta di dalam bumi sampai hari kiamat”.
عَنْ أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ J قَالَ حُرِّمَ لِبَاسُ الْحَرِيرِ وَالذَّهَبِ عَلَى ذُكُورِ أُمَّتِي وَأُحِلَّ لِإِنَاثِهِمْ * رواه الترمذي كتاب اللباس
Di riwayatkan dari Abi Musa Al-As’ari …. Rosululloh SAW bersabda “Diharomkan pakaian sutra dan emas untuk laki-laki umat Ku dan di halalkan pakaian sutra dan emas untuk perempuan umat Ku”.
Dari saat itu teman saya tidak pernah menanyakan tentang cara berpakaian saya. Kenapa harus saya melaksanakan ayat dan hadist tersebut ? Hanya satu yang saya pegang yaitu “Surga itu diwariskan oleh Allah pada orang yang mengamalkan”.
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar