Jumat, 03 Januari 2014

Anak adalah tambang emas bagi orang tua

     Anak adalah tambang emas bagi orang tua
Semua orang tua yang berakal sehat pasti berharap anak-anaknya kelak menjadi anak yang sholih dan sholihah serta sukses dalam segala hal baik urusan dunia maupun akhirat. Sebab salah satu kebahagiaan manusia adalah manakala mempunyai anak yang sholih dan sholihah. Sebagaimana sabda Nabi SAW :

  
أَرْبَعٌ مِنْ سَعَادَةِ الْمَرْءِ أَنْ تَكُوْنَ زَوْجَتُهُ صَالِحَةً وَأَوْلاَدُهُ أَبْرَاراً وَخُلَطَاؤُهُ صَالِحِيْنَ وَأَنْ يَكُوْنَ رِزْقُهُ فِى بَلَدِهِ (رواه ابن عساكر)

Artinya: Ada empat hal yang merupakan kebahagiaan seseorang, yaitu: Bila mempunyai istri yang sholihah, anak-anaknya baik-baik, teman bergaulnya orang-orang yang sholih dan rizqinya ada di negaranya sendiri

Bahwa ungkapan “Anak adalah tambang emas bagi orang tua”, tidaklah berlebihan. Sebab anak yang sholih akan mengangkat derajat orang tua baik di dunia maupun di akhirat. Sudah menjadi suatu tradisi yang sangat melekat di masyarakat, bahwa apapun yang dilakukan oleh seorang anak maka selalu ditanyakan, siapakah orang tuanya? Orang tua pasti merasa bangga, manakala anaknya disebut prestasi baiknya dengan menyabutkan orang tuanya. Hal ini pernah dikisahkan dalam Al hadits:

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللهِ r قَالَ إِنَّ مِنَ الشَّجَرِ شَجَرَةً لاَ يَسْقُطُ وَرَقُهَا وَهِىَ مَثَلُ الْمُسْلِمِ حَدِّثُونِى مَا هِىَ فَوَقَعَ النَّاسُ فِى شَجَرِ الْبَادِيَةِ وَوَقَعَ فِى نَفْسِى أَنَّهَا النَّخْلَةُ قَالَ عَبْدُ اللهِ فَاسْتَحْيَيْتُ فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللهِ أَخْبِرْنَا بِهَا فَقَالَ رَسُولُ اللهِ r هِىَ النَّخْلَةُ قَالَ عَبْدُ اللهِ فَحَدَّثْتُ أَبِى بِمَا وَقَعَ فِى نَفْسِى فَقَالَ لأَنْ تَكُونَ قُلْتَهَا أَحَبُّ إِلَىَّ مِنْ أَنْ يَكُونَ لِى كَذَا وَكَذَا.
(رواه  البخارى فى كتاب العلم)

Artinya: Dari Abdillah bin Umar, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya dari pepohonan ada suatu pohon yang tidak gugur daunnya, dan pohon itu adalah sebagai perumpamaan orang Islam. Ceritakanlah kepadaku, pohon apakah itu? Maka manusia berpikir pada pepohonan hutan, dan aku berpikir dalam hatiku, sesungguhnya pohon itu adalah korma. Abdullah berkata: maka aku malu (untuk mengatakan). Mereka berkata: Wahai Rasulullah, ceritakanlah pada kami tentang pohon itu. Maka Rasulullah SAW bersabda bahwa pohon itu adalah korma. Abdullah berkata: Maka aku ceritakan (hal itu) kepada bapakku tentang apa yang ada dalam hatiku, maka bapak berkata: Niscaya jika engkau katakan pohon itu, maka lebih menyenangkan padaku dari pada aku punya ini dan ini (harta yang berharga)

Apalagi jika orang tua telah meninggal dunia, dengan meninggalkan anak yang sholih, pahala akan terus mengalir dari sebab do’a dan amal baik anaknya. Sebagaimana diterangkan dalam Al hadits:
إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةِ أَشْيَاءَ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ (رواه أبو داود   فى كتاب الوصايا صحيح)

Artinya: Ketika manusia telah mati, maka putuslah semua amalnya, kecuali tiga perkara, yaitu: shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak sholih yang selalu mendo’akan kepadanya”.
 إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَرْفَعُ الدَّرَجَةَ لِلْعَبْدِ الصَّالِحِ فِى الْجَنَّةِ فَيَقُولُ يَارَبِّ أَنَّى لِى هَذِهِ فَيَقُولُ بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ (رواه أحمد )

Artinya: Sesungguhnya Allah mengangkat derajat seorang hamba yang sholih di dalam surga, lalu ia berkata (keheranan): Wahai Tuhanku, dari mana derajat setinggi ini aku peroleh? Allah menjawab : Ini disebabkan permohonan ampunan (istighfar) anakmu untukmu”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


“Menjadi Pondok Pesantren Yang berkemampuan global dalam dakwah Islam sehingga mendorong Umat Islam dan umat manusia pada umumnya memiliki kehidupan Yang sejahtera berbasis agama, kejujuran, amanah, hemat dan kerja keras, rukun,kompak serta dapat bekerjasama dengan baik”.